Pelepasan Ekspor Kacang Hijau ke Cina Dan Filipina

By Admin


nusakini.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak mendukung pertanian Indonesia dari hulu sampai hilir. Untuk hilir, dukungan terhadap ekspor terus dilakukan. Demikian juga halnya hari ini. Bertempat di Surabaya, Direktur Jendral Tanaman Pangan (Dirjen TP) Kementan, Suwandi, mewakili Menteri Pertanian, melakukan pelepasan ekspor kacang hijau ke Cina dan Filipina. Sebanyak 15 kontainer dilepas sore ini, 6 September 2019, dari gudang yang berlokasi di Kalianak, Surabaya. Delapan kontainer di antaranya, khusus dikapalkan ke Cina. Eksportirnya kali ini adalah PT Aman Buana Putera. Sebelumnya, PT Aman juga telah melepas ekspor sebanyak 20 kontainer ke dua negara tersebut.

Direktur PT Aman Buana Putera, Aman Buana Putera, menjelaskan bahwa kacang hijaunya diperoleh langsung dari para petani di Jawa Temgah dan Jawa Timur, seperti Lamongan dan Demak. Aman yang masih berusia muda, kelahiran 1992, menargetkan untuk 2019 ini antara 5.000 - 7.000 ton kacang hijau Indonesia akan diekpor ke berbagai negara tujuan.

Dirjen Suwandi dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada para ekportir, termasuk kepada PT Aman atas dukungannya terhadap produk lokal pertanian Indonesia. Kegiatan niaga, termasuk eksportir, mampu mendorong roda perekonomian Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Suwandi memberi contoh jagung. Perputaran uang dari jagung saja nilainya puluhan trilyun pertahun, hanya di Nganjuk saja. Belum lagi dari produk pertanian lainnya.

Khusus kacang hijau, produk tanaman pangan ini sebagian diperuntukkan untuk konsumsi dalam negeri dan diolah menjadi berbagai variasi penganan, termasuk dari taoge. Lalu, sebagian lagi diperuntukkan untuk ekspor. Umumnya kacang hijau Indonesia dikirim ke Taiwan, Filipina, India, Mesir dan Yaman. Dalam kesempatan ini. Suwandi menantang Aman untuk bisa memperluas jangkauan ekspornya ke negara-negara tersebut. 

Sekarang ini tercatat ada total 17 eksportir kacang hijau dari Indonesia, termasuk PT Aman Buana Putera. Tahun lalu, jelas Suwandi, para ekportir ini mampu mengirim kacang hijau sebanyak 33 ribu ton ke berbagai negara tujuan. Dari total jumlah tersebut, sebanyak 5 ribu ton diekspor oleh PT Aman. Total ekspor tahun 2018 tersebut naik 12 persen dari tahun sebelumnya. Karena itu, Suwandi berharap ekspor 2019 ini juga akan terus meningkat.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistio, juga menyambut gembira adanya pelepasan ekspor hari ini. Utamanya, karena sebagian produk dihasilkan sendiri oleh petani-petani dari Jawa Timur. Hadi mencatat ada beberapa kabupaten di provinsi ini yang menjadi penghasil utama kacang hijau, seperti Bojonegoro, Sampang, Sumenep dan Gresik. Untuk kegiatan ekspor ini, Hadi juga berharap agar para petani juga bisa mendapat harga yang layak dari pembeli atau para eksportir tadi.

Kepala Balai Besar Karantina Jawa Timur, M. Musyaffak Fauzi, yang hadir pada kesempatan ini, juga menyatakan dukungan yang sama. Karantina memberikan dukungan dalam bentuk fasilitas kemudahan ijin ekspor. Musyaffak berharap agar para eksportir bisa terus memasok produk-produk berkualitas sesuai standar negara-negara tujuan. Khusus untuk PT Aman, ada catatan positif tersendiri. Sementara banyak importir lain yang menunjukkan penurunan trend ekspor, PT Aman justru terus menunjukkan trend meningkat. Musyaffak berharap agar trend positif ini bisa terus dipertahankan oleh PT Aman. (Tami)